"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, BNP2TKI menempatkan TKI ke Taiwan secara zero cost alias tanpa biaya," kata Nusron di kantor BNP2TKI, Jakarta, Senin (12/6).
Biaya yang digratiskan tersebut meliputi biaya pelatihan, tiket pesawat, biaya agen, tes kesehatan, Alient Resident Cerificate (ARC), dan asuransi.
Saat ini kebijakan baru dijalankan di satu kota, namun BNP2TKI akan mengupayakan berlaku di seluruh Taiwan. Untuk mewujudkannya, Nusron mengaku akan pergi ke Taiwan sekaligus bertemu dengan para TKI di sana.
"Tentunya akan kita jadikan policy pressure agar kebijakan diadopsi dan dijadikan kebijakan umum pemerintah Taiwan," katanya.
Biaya yang selama ini harus ditanggung ini menurut Nusron selama ini sangat membebani calon TKI. Untuk bisa bekerja di luar negeri setidaknya butuh biaya Rp17 juta untuk setiap orang.
Jumlah tersebut menurutnya tidak bisa dibilang kecil, mengingat sebagian besar calon TKI berasal dari pedesaan dan memiliki keterbatasan ekonomi.
Nusron mengatakan tidak sedikit TKI yang harus berhutang untuk menutup biaya tersebut agar bisa bekerja. Para TKI semakin terbebani karena gajinya harus dipotong selama berbulan-bulan untuk membayar hutang tersebut.